Rabu, 01 Oktober 2014

FC Internazionale secara mengejutkan dibobol empat kali oleh Cagliari di Giuseppe Meazza dalam laga lanjutan Serie A Italia.





-RAJAVIP Catatan hanya kemasukan satu gol dalam tujuh pertandingan kompetitif di awal musim ini seolah tidak berarti apa-apa ketika FC Internazionale harus menyaksikan gawang mereka dibobol empat kali oleh Cagliari, yang saat itu berstatus sebagai tim juru kunci klasemen sementara Serie A Italia.

Seperti yang diketahui, bermain di Giuseppe Meazza, skuat asuhan Walter Mazzarri berhasil dipermalukan setelah Marco Sau dan Albin Ekdal (hat-trick) mampu menjebol gawang yang dikawal Samir Handanovic. Sementara sang tuan rumah hanya mampu membalas melalui gol Pablo Osvaldo.

Kubu Inter memang bisa berdalih, mereka kalah dengan skor telak dengan alasan dikeluarkannya Yuto Nagatomo pada menit ke-27 atau masalah kebugaran para pemain, terutama Nemanja Vidic, yang tidak maksimal seperti yang disebutkan oleh Mazzarri.

"Saya mungkin membuat beberapa kesalahan ketika mengevaluasi rotasi skuat," ujarnya kepada Sky Sport Italia seusai laga. "Saya kira tim berada dalam kondisi luar biasa pekan ini dan tidak menaruh cukup perhatian kepada level kebugaran, jadi saya mempertahankan sejumlah pemain yang memainkan tiga atau empat laga berturut-turut.

"Saya mungkin juga melakukan kesalahan dengan Nemanja Vidic dengan terlalu sering memainkannya. Saya mengambil tanggung jawab untuk itu."

Memang Vidic terlihat melakukan beberapa kesalahan pada pertandingan tersebut dan yang paling fatal adalah satu-satunya tekel yang dilakukan mantan kapten Manchester itu. Cagliari mendapatkan hadiah penalti setelah tekel Vidic menjatuhkan Andrea Cossu di kotak terlarang, beruntung Handanovic dengan gemilang melakukan penyelamatan.

Vidic tampak jelas masih belum bisa mengomandoi lini belakang Inter dengan baik, pemain-pemain Cagliari dalam mencetak gol tampak leluasa berada di kotak penalti, terutama ketika memanfaatkan kemelut di depan gawang. Tetapi, meski demikian, secara statistik dia menjadi bek Inter yang paling bagus pada laga tersebut apabila dibandingkan dengan Juan Jesus dan Marco Andreolli. Total ia melakukan tiga intersepsi, empat sapuan dan satu kali mengeblok bola.

Sementara itu, rekannya di jantung pertahanan, Andreolli tercatat melakukan satu blok, satu tekel, empat sapuan dan tanpa intersep, lalu Juan melakukan satu intersep, dua tekel, dua sapuan dan tanpa melakukan blok.

Selain performa tidak maksimal pemain belakang, keroposnya pertahanan Inter juga tidak lepas dari buruknya performa Gary Medel yang diberi tugas untuk melapisi pertahanan Inter.  Faktor kebugaran, seperti yang diutarakan Mazzarri, juga bisa dialamatkan atas buruknya performa pemain asal Cili itu di pertandingan ini, setelah bermain 90 menit dalam dua pertandingan sebelumnya (pada 22 dan 25 September).

Medel tampil sangat buruk dan bisa dibilang menjadi pemain yang bertanggung jawab atas terciptanya dua gol Cagliari.

Seperti yang diketahui, gol pertama Cagliari tercipta berkat kesalahan Nagatomo dalam mengantisipasi umpan panjang, pemain asal Jepang itu malah menyodorkan bola kepada Sau yang berdiri satu lawan satu dengan Handanovic.

Lalu pada gol kedua dan ketiga adalah saat di mana Medel seharusnya mampu mencegah gawangnya kemasukan. Pada proses terciptanya gol kedua Cagliari, tampak bola kemelut sedikit lebih dekat pada pemain Cili itu, tetapi ia lambat bereaksi sehingga Ekdal mampu menyambar terlebih dahulu untuk mengubah skor menjadi 2-1.

Kemudian pada gol ketiga, Medel tampak setengah-setengah ketika akan menghadang pergerakan Victor Ibarbo sehingga pemain asal Kolombia itu dengan mudah mendapatkan ruang di kotak penalti sehingga ia bisa leluasa mencari rekan dan kemudian mengirimkan umpan untuk gol kedua Ekdal.

Selain gagal dalam mencegah terjadinya gol lawan, Medel juga tercatat tidak melakukan tekel dan juga sapuan di babak pertama. Sementara, dalam urusan blok dan intersep, ia hanya melakukan satu kali. Catatan tersebut jauh dari memuaskan mengingat pemain asal Cili itu diharapkan mampu menghentikan alur serangan lawan.

Performa buruk Medel tidak lepas dari mata sang pelatih, sehingga ia digantikan oleh Fredy Guarin saat jeda pertandingan.  Hasilnya tidak terlalu buruk, Inter bermain lebih baik dengan sepuluh orang di 45 menit kedua meski pada akhirnya skor 4-1 tidak berhasil diubah.

Faktor kebugaran yang menurun akibat padatnya jadwal adalah salah satu alasan favorit apabila sebuah tim bermain buruk, tetapi Inter yang bermain di tiga kompetisi, yaitu Serie A Italia, Coppa Italia dan Liga Europa, seharusnya menyadari hal tersebut jauh-jauh hari.

Selain masalah kebugaran, faktor belum 'nyetel'nya pemain-pemain baru Nerazzurri, terutama di bagian pertahanan juga harus segera dibenahi oleh Mazzarri jika tidak ingin melihat anak asuhnya kembali dipermalukan musim ini.

0 komentar :

Posting Komentar