Senin, 26 Oktober 2015

Wayne Rooney di Usia 30 Tahun: Dari Pencetak Gol Menuju Team Player


AGENBOLA- Secara ideal, dari awal musim 2015/2016 seharusnya kita tahu bahwa musim ini akan menjadi milik Wayne Rooney di Manchester United. Ia adalah kapten "Setan Merah", manajer Louis van Gaal juga menjadikannya penyerang utama dan sebagai titik fokus tim.

Ini artinya permainan United akan mengalir di sekitar Rooney. Mau tidak mau, suka tidak suka, itu\lah kenyataan yang (seharusnya) terjadi di Manchester United musim ini.

Setidaknya hal di atas bukan berasal dari rasa sok tahu kami, karena Van Gaal sendiri yang menyatakan hal di atas pada sebuah wawancara di masa pra-musim sekitar hampir empat bulan yang lalu.

Kini sebanyak 13 pertandingan di kompetisi resmi telah berlalu semenjak komentar dari Van Gaal tersebut beredar. Tapi pemain kelahiran Kota Liverpool ini hanya baru mencetak enam buah gol: dua di Liga Primer Inggris saat United berhadapan dengan Sunderland dan mantannya, Everton; satu gol saat melawan Ipswich Town di Piala Liga Inggris; dan tiga lagi saat United berjumpa Club Brugge KV dari (peringkat dua) Liga Belgia di play-off Liga Champions UEFA.

Saat bermain bagi tim nasional Inggris, Rooney yang juga bermain sebagai penyerang di bawah asuhan Roy Hodgson, berhasil mencetak 7 gol dan satu assist dari 8 pertandingan di babak kualifikasi Piala Eropa 2016 dalam satu tahun terakhir ini.

Jika berbicara statistik, ini tentunya bukan angka yang buruk, hampir setiap pertandingan ia mencetak satu gol. Tapi jika melihat lawan-lawan Inggris, tanpa bermaksud merendahkan mereka, Rooney bisa mencetak gol "hanya" ke gawang San Marino, Estonia, Slovenia, Lithuania, dan Swiss.

Kembali ke permainannya di level klub, jika dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya, kita bisa lihat ke musim 2011/12 saat Rooney bisa mencetak total 34 gol di semua kompetisi untuk United. "Itulah terakhir kalinya saya bermain semusim penuh sebagai seorang penyerang," kata Rooney.

Tiga musim sudah berlalu sejak "Rooney bermain semusim penuh sebagai penyerang" saat ia masih berusia 26 tahun, berturut-turut ia hanya berhasil mencetak 16 gol, 19 gol, dan musim lalu adalah 14 gol.

Sejujurnya angka-angka di atas bukanlah angka yang buruk-buruk amat.Tapi kalau boleh lebih jujur lagi, bagi tim sekelas Manchester United, seharusnya mereka memiliki penyerang yang bisa mencetak setidaknya 20 gol secara reguler setiap musimnya.

Sekarang ini banyak yang mempertanyakan efektivitas Rooney untuk Manchester United. Benarkah ia adalah penyerang yang dibutuhkan United? Bisakah mereka terus mengandalkan Rooney?

Menilai Kualitas Rooney

Sejak tidak mempermanenkan Radamel Falcao, menjual Ángelo Henriquez ke GNK Dinamo Zagreb, menjual Robin van Persie ke Fenerbahce, meminjamkan William Keane ke Preston North End, dan terakhir yaitu menjual Javier Hernandez ke Bayer Leverkusen, praktis United hanya memiliki Rooney dan James Wilson sebagai penyerang.

Sebelum akhirnya mereka membeli Anthony Martial dari AS Monaco FC di akhir tenggat waktu bursa transfer musim panas kemarin, sangat terlihat bahwa United akan terus mengandalkan Rooney sebagai penggedor utama lini depan mereka.

Ketajaman Rooney sebagai penyerang pada kenyataannya bukan hanya diancam oleh kehadiran Martial yang sejauh ini (9 pertandingan di segala kompetisi) sudah mencetak 5 gol, tetapi juga oleh Marouane Fellaini yang beberapa kali memaksa Rooney tergeser ke posisi sayap, terutama jika ia masuk sebagai pemain pengganti.

Pada usianya yang sudah 30 tahun hari ini (24/10/2015), kita semua bisa berasumsi bahwa Rooney sudah semakin melewati puncak performanya. Wajar jika ia sudah tidak setajam dahulu. Gol terkenalnya saat melawan Arsenal waktu ia masih berusia 16 tahun rasanya baru kemarin, tapi sesungguhnya sudah terjadi 13 tahun yang lalu, tepatnya pada 19 Oktober 2002.



Dari statistik di atas, beberapa statistik ofensif Rooney terus mengalami penurunan. Selain gol, kita bisa melihat tembakan di dalam kotak penalti yang menurun drastis semenjak terakhir kali ia bermain sebagai penyerang selama satu musim penuh.

Sebaliknya, beberapa statistik bertahannya semakin tinggi, seperti duel udara sukses, tekel berhasil, dan intersep. Hal ini bisa dimengerti, karena seperti kata Rooney sendiri, ia tidak selalu bermain sebagai penyerang selama semusim penuh. Beberapa kali ia bermain di belakang striker (sebagai posisi No. 10), melebar ke sayap, dan bahkan menjadi gelandang.

Namun, satu hal yang bisa kita nilai konsisten dari Rooney adalah bahwa ia tetap merupakan pemain bertipikal team player. Angka operan kuncinya selalu tinggi, begitu juga dengan persentase operan suksesnya.

"Saya yakin jika Anda mengikuti karier saya selama bertahun-tahun, saya adalah seorang team player," kata Rooney seperti yang kami kutip dari The Guardian.

"Saya ingin mencetak banyak gol tapi sasaran utama saya adalah untuk bermain sebagai team player, dan saya akan terus melakukannya. Tidak ada yang lebih penting daripada sukses sebagai tim, untuk menikmatinya dengan rekan-rekan setim dan para pelatih. Itu adalah perasaan yang luar biasa."

Supaya Rooney Bisa Bermain Lebih Efektif

Seperti yang Hodgson lakukan di Piala Dunia 2014 di Brasil, Van Gaal sadar bahwa ia harus mengandalkan Rooney. Cara yang dia lakukan juga mirip dengan Hodgson, yaitu dengan "menyingkirkan" pemain-pemain kreatif untuk lebih melebar.

Di Inggris, ada Raheem Sterling, Theo Walcott, Andros Townsend, Ross Barkley, Alex Oxlade-Chamberlain, sampai Daniel Sturridge dan Danny Ings yang dikorbankan untuk melayani Rooney di depan. Penyerang-penyerang seperti Harry Kane dan Jamie Vardy juga kerap sulit untuk menggeser posisi Rooney sebagai penyerang utama jika sang kapten tidak cedera atau tidak terkena larangan bertanding.

Maka di United, pemain seperti Memphis Depay, Juan Manuel Mata, dan Ashley Young sudah sewajarnya bermain untuk melayani Rooney. Bahkan di musim ini juga kita sempat menemukan Martial, yang mana adalah seorang penyerang, dipasang sebagai pemain sayap kiri. Sedangkan Adnan Januzaj juga sudah dikorbankan dengan dipinjamkan ke Borussia Dortmund.



Hasilnya? Alih-alih membuat Rooney tajam kembali, ia malah menciptakan peluang yang lebih sedikit, assistyang lebih sedikit, dan juga otomatis rasio gol per pertandingannya pun menurun.

Rooney tidak pernah mencetak lebih dari 20 gol selama semusim sejak 2011/12, dan kemungkinannya juga masih kecil baginya untuk bisa mencetak lebih dari 20 gol selama semusim pada musim ini.

Banyak yang berpendapat bahwa sudah saatnya Van Gaal mengubah pendekatan taktiknya untuk tidak menjadikan Rooney sebagai titik fokus. Secara maksimal, ia lebih berperan besar jika bermain sebagai pemain No. 10, sesuai nomor punggungnya, yaitu di belakang penyerang utama; kecuali United memakai duet penyerang di depan.

Di sepakbola, tugas utama dari seorang penyerang adalah mencetak gol. Sedangkan Rooney yang kran golnya sudah lama tidak mengalir deras, kemampuan akurasi tendangannya masih tergolong cukup baik dengan angka 57%.

Kemudian saat ini, kecepatan berlari adalah kunci dari permainan melebar, yang mana membuat keputusan Van Gaal memainkan Martial sebagai pemain sayap adalah logis. Namun, sekarang ini Martial lebih berpotensi mengancam gawang lawan daripada Rooney, yaitu dengan akurasi tembakannya yang mencapai angka 75%.

Ini mungkin tidak akan menyenangkan untuk Rooney, tapi Martial lebih bisa membuat perbedaan di sepertiga lapangan terakhir daripada Rooney. Dinamisme dan kecepatannya berpotensi untuk merepotkan pertahanan lawan, sehingga secara fisik Martial akan lebih efektif daripada Rooney, tinggal hanya secara taktik saja Van Gaal harus memecahkannya.

Sebaliknya, secara teoritis Rooney bisa lebih efektif jika bermain lebih mengandalkan taktik daripada fisik, yang mana akan lebih mudah ia aplikasikan jika ia bermain di belakang penyerang atau sebagai gelandang.

Sedangkan jika permainan Rooney sudah bisa dimaksimalkan dengan efektif, cara lain yang bisa Van Gaal lakukan untuk membuat Rooney lebih sering mencetak gol adalah dengan melibatkannya lebih banyak pada eksekusi bola mati seperti tendangan bebas dan tendangan penalti yang pada beberapa kesempatan terakhir ini lebih sering dimanfaatkan oleh Mata atau Bastian Schweinsteiger.

Hal-hal di atas bisa menjadi solusi baik bagi Rooney dan juga bagi Manchester United. Namun, minimnya opsi yang Van Gaal miliki pada posisi penyerang sepertinya akan terus membuat Rooney menjadi pilihan utama, apalagi ia adalah kapten kesebelasan.

Rooney Bisa Menjadi Legenda Manchester United

Selama 12 tahun ia membela kesebelasan negara Inggris, Rooney akhirnya berhasil melewati rekor 49 gol sepanjang masa yang sebelumnya dicatatkan oleh Sir Bobby Charlton (1958-1970). Tapi ia masih ketinggalan 18 pertandingan lagi untuk melewati rekor jumlah pertandingan Peter Shilton (1970-1990) yang mencapai 125 pertandingan.

Sedangkan di United, tidak seperti di Inggris, ia masih ketinggalan 13 gol dari Charlton yang berhasil mencetak 249 gol sejak 1956 sampai 1973.Hasratnya untuk melampaui Charlton inilah yang masih terus akan membuat Rooney kesetanan untuk mencetak gol

Bagaimanapun, Rooney memiliki potensi untuk menjadi pemain yang lebih besar daripada Charlton, karena Charlton mencetak 249 gol dari 758 pertandingan, sementara Rooney sejak 2004 sampai sejauh ini sudah mencetak 236 gol dari 492 pertandingan, jumlah pertandingan yang jauh lebih sedikit daripada Charlton.

Jika ia bisa meningkatkan performanya, bukan tidak mungkin rekor Charlton tersebut akan berhasil ia langkahi di akhir musim ini.

Sejatinya, Rooney sudah seharusnya berada di puncak permainannya di usia 30 tahun ini. Kekuatan utamanya adalah daya ledaknya, kemampuan finishing-nya, dan juga persepsi atau kesadarannya kepada permainan yang semakin tinggi.

Sejujurnya ia hanya memiliki dua sampai tiga musim lagi untuk bermain di level tertinggi sebagai penyerang. Pada usianya yang sudah mendekati pertengahan 30-an nanti, biasanya kecepatan pemain sepakbola akan mulai menurun, sehingga kebanyakan para gelandang, bek tengah, dan penjaga gawang lah yang bisa lama berjaya sampai usia akhir 30-an.

Kasus ini mungkin tidak akan berlaku bagi Rooney, setidaknya dari statistik yang sudah kita bahas sepanjang tulisan ini, kalaupun ia sudah mulai melambat dan tidak tajam lagi, ia bisa bergeser permanen menjadi seorang gelandang team player yang memiliki keunggulan utama di visi, operan, dan kemampuannya membaca permainan. Rasanya Rooney bisa melakukannya dengan maksimal, tapi bukan sekarang.Karena saat ini Rooney adalah seorang penyerang andalan Manchester United.

Jika ia benar-benar rindu untuk bermain semusim penuh sebagai seorang penyerang, musim ini mungkin menjadi musim terakhirnya menjadi penyerang andalan Manchester United, dan ia harus membuktikannya dengan mencetak gol demi gol secara konsisten mulai dari waktu dekat ini, termasuk di derby Manchester besok.

Tapi apapun yang terjadi: Selamat ulang tahun yang ke-30, Wayne Rooney!


sumber:detik.com

0 komentar :

Posting Komentar