Derbi North West bukan cuma krusial untuk menentukan siapa yang layak finis kedua, namun juga akan membenturkan dua filosofi yang bertolak belakang.
Kedigdayaan Manchester City di musim ini harus diakui membuat persaingan juara Liga Primer Inggris terasa sedikit membosankan. City seperti berada di level yang berbeda ketimbang tim lain. Meski secara matematis belum menjadi kampiun, The Citizens diyakini sudah mustahil disalip dan bahkan bisa mengunci titel paling cepat pada akhir Maret.
Jika City tinggal menunggu waktu untuk dimahkotai gelar, maka pertanyaan selanjutnya adalah siapa yang akan finis di urutan kedua. Di sinilah cerita seru bermula karena terdapat setidaknya tiga tim yang bertarung untuk menyandang status runner-up di akhir musim. Menariknya, dua dari tiga tim itu bakal berjumpa pada akhir pekan ini.
Ya, Manchester United versus Liverpool akan saling bunuh di Old Trafford, Sabtu (10/3) malam WIB. Bertajuk derbi North West, laga ini bukan cuma mempertemukan dua klub dengan sejarah besar dan rivalitas sengit, namun juga akan membenturkan dua filosofi sepakbola yang berbeda.
Di kubu United, Jose Mourinho masih setia dengan gaya pragmatisnya. Meski tak semua orang suka, pragmatisme ala Mourinho terbukti ampuh diterapkan di United. Mourinho mungkin mencederai sepakbola warisan Sir Alex Ferguson, namun tak bisa dimungkiri manajer Portugal itu membawa United ke jalur yang benar.
Setelah mempersembahkan Liga Europa dan Piala Liga di musim lalu, Mourinho membawa United menjadi tim terbaik kedua setelah City hingga pekan ke-29. Setan Merah juga masih berkompetisi di Liga Champions dan Piala FA. Kendati demikian, jika menilik estetika bermain, status “tim terbaik kedua setelah City” sebetulnya lebih layak disandang Liverpool.
Laman statistik sepakbola seperti Whoscored dan Squawka memberikan rating atau nilai performa yang lebih tinggi kepada Liverpool ketimbang United, kendati posisi di klasemen tidak berkata demikian. Statistik dari Opta dengan gamblang menjabarkan, Liverpool memiliki angka-angka yang lebih bagus.
Dengan jumlah gol, penguasaan bola, tembakan tepat sasaran, kreasi peluang, akurasi umpan yang lebih baik, Liverpool tentu jengkel dengan fakta bahwa mereka kini terpaut dua poin di belakang United. The Reds juga makin jengkel dengan fakta bahwa tim yang musim lalu finis di peringkat enam kini malah mampu mengangkangi mereka di klasemen.
Jurgen Klopp dan pasukannya tentu paham, inilah saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang lebih baik. “Bagi Manchester United, mungkin satu poin dianggap bagus, tapi kami tak pernah bermain sekadar mengejar satu poin,” kata Dejan Lovren, merangkum kegelisahan para pencinta sepakbola positif terhadap United.
Liverpool mungkin lebih enak ditonton dengan gaya eksplosif dan taktik gegenpressing. Klopp boleh jadi punya rekor lebih baik ketimbang Mourinho. Statistik Liverpool barangkali lebih keren. Meski demikian, sekadar lebih baik, lebih bagus, lebih enak, lebih menarik, dan lebih keren saja belum tentu cukup untuk memenangkan pertandingan.
Promo Bonus 100% Deposit New Member Sporstbook
Promo Full Rollingan 1% CASINO
Promo Cashback 5 - 10 % Sporstbook
Mari bergabung bersama kami di rajavip.com
Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
Yahoo Messenger : cs.rajavip@yahoo.com
Blackberry Messenger : 25A9E0D4 / DC2F9C02
Whatsapp : 087886284341
Line : rajavipbet
Whatsapp : 087886284341
Line : rajavipbet
Livechat : Tersedia di website kami di www.rajavip.com
Via Hp : wap.rajavip.com
0 komentar :
Posting Komentar