Barcelona boleh menjadi pemuncak klasemen sementara La Liga, tapi Real Madrid masih dominan di El Clasico, terutama di Santiago Bernabeu.
Akhir pekan ini (23/12), salah satu pertandingan yang paling dinanti setiap musim oleh fans sepakbola di seluruh dunia akan segera tersaji, ketika Real Madrid bertemu Barcelona dalam laga bertajuk 'El Clasico'.
Pertandingan yang memang layak untuk ditunggu-tunggu, dengan kedua kubu berisi pemain-pemain kelas dunia - terutama dua sosok pemain terbaik dunia saat ini akan saling beradu yaitu Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi -, kemudian prestasi kedua tim yang selalu stabil, hingga bumbu-bumbu politik membuat rivalitas antara Madrid dan Barca ini selalu menegangkan.
Musim ini juga dipastikan tidak akan kalah seru dengan musim-musim sebelumnya. Los Blancos baru saja mengunci gelar juara Piala Dunia Antarklub untuk memastikan supremasi tertinggi di tahun 2017, sementara Blaugrana terus menggila di bawah asuhan Ernesto Valverde hingga berhasil unggul 11 poin atas rivalnya yang terjerembab di posisi empat klasemen sementara La Liga Spanyol.
Oleh karena itu, bisa dibilang laga Clasico ini menjadi beban wajib menang bagi tuan rumah. Bagaimanapun juga, dilihat dari statistik, penggawa besutan Zinedine Zidane masih bisa mengangkat kepala tegak untuk merasa percaya diri mengamankan poin penuh Sabtu (23/12) malam nanti.
Secara keseluruhan, torehan kemenangan kedua tim di pertandingan kompetitif tidak berbeda jauh (Madrid - 95; Barca - 91), tetapi ketika di markas masing-masing tuan rumah kerap dominan.
Di Santiago Bernabeu, Real Madrid mencatatkan 49 kemenangan dalam 94 pertandingan di semua ajang kompetitif (tidak termasuk uji coba atau eksebisi), sementara Blaugrana baru bisa mencuri poin penuh 24 kali dan sukses menahan imbang dalam 21 pertemuan.
Patut digarisbawahi, catatan di atas tanpa 22 pertandingan kandang El Real yang digelar di Estadio Chamartin sebelum 1948, di mana Madrid meraih 15 kali kemenangan dalam 22 laga, termasuk rekor kemenangan terbesar sepanjang sejarah El Clasico dengan skor 11-1 pada leg kedua semi-final Copa del Rey 1943.
Clasico terakhir terjadi pada awal musim ketika kedua rival memperebutkan trofi Supercopa Espana. Madrid tidak terbendung saat itu - dengan Barcelona masih beradaptasi dengan taktik 'baru' dari Valverde - hingga meraih kemenangan baik tandang maupun kandang. Di Bernabeu, gol dari Marco Asensio dan Karim Benzema memastikan tuan rumah mengangkat trofi ke-empat di tahun 2017, setelah trofi La Liga, Liga Champions dan Piala Super Eropa.
Tapi, Los Blancos tidak boleh terlalu jemawa, pemain Barcelona mulai mampu mengaplikasikan taktik Valverde dengan sangat baik di atas lapangan, dengan kemenangan telak 4-0 atas Deportivo La Coruna akhir pekan kemarin menjadi suntikan motivasi tinggi sebelum laga Clasico.
"Kemenangan ini [atas Deportivo La Coruna] memberi kami tambahan kenyamanan menuju El Clasico. Kami akan melawat ke Santiago Bernabeu dengan perasaan bahagia. Selain itu kami juga masih punya waktu persiapan selama sepekan. Ini adalah partai berat melawan rival terbesar, tapi kami sangat bernafsu menghadapi Real Madrid," tegas sang pelatih, Valverde, seperti dilansir Marca.
Kemudian, meski sedikit menelan kekalahan saat menjamu Barcelona, dua pertandingan kandang terakhir Madrid di La Liga saat menjamu sang rival justru berakhir dengan kekalahan. Pada April 2017, Lionel Messi dua kali menggetarkan gawang tuan rumah - salah satunya pada menit terakhir - untuk memastikan kemenangan, sementara pada November 2015, tim tamu berpesta empat gol tanpa balas.
Apakah hal tersebut bisa terulang? Tentu saja setiap kemungkinan terbuka dan hal tersebut menjadi sebuah rambu bahwa pertandingan nanti akan berjalan sangat seru!
0 komentar :
Posting Komentar