Rabu, 23 Maret 2016

Andy King, Loyalitas untuk Leicester dan Kans Raih Titel Liga Ke-3

Andy King, Loyalitas untuk Leicester dan Kans Raih Titel Liga Ke-3
RAJAVIP - Jakarta - Nama Andy King kalah pamor dibanding sejumlah rekannya dalam laju Leicester City musim ini. Tapi simak catatan berikut: King lulus dari akademi Leicester, menjuarai League One dan League Championship bersama The Foxes, dan kini bisa jadi kampiun di Premier League.

Dibanding, katakanlah, Jamie Vardy dan Riyad Mahrez, nama King relatif tidak banyak menghiasi media-media Inggris saat Leicester secara mengejutkan menjadi penantang titel Premier League setelah tahun lalu harus berjuang menjauhi degradasi. Padahal King adalah sosok veteran di Leicester karena meniti kariernya di sepakbola profesional sejak dari akademi Leicester.

King lahir di Barnstaple, Inggris, 27 tahun lalu. Pesepakbola yang punya 32 caps dengan tim nasional Wales--ia membela tim negara itu dari garis keturunan sang kakek--pada awalnya bergabung dengan akademi Chelsea di usia 9 tahun. Baru pada tahun 2004, saat berusia 15 tahun, King bergabung dengan akademi Leicester usai dilepas Chelsea.

Setelah mengenyam ilmu di akademi Leicester, King perlahan-lahan mulai "naik kelas". King pun menandatangani kontrak profesional dengan klub tersebut pada tahun 2007, tahun yang sama ia juga mencatatkan debut untuk tim perdana Leicester yang ketika itu tampil di level kompetisi Championship--liga tingkat dua Inggris di bawah Premier League.

Menilik hasil kolektif, musim perdana King itu pada akhirnya tidak berlangsung manis-manis amat karena di akhir musim 2007-08 Leicester finis di posisi 22 sehingga terdegradasi ke level League One yang merupakan liga tingkat tiga di Inggris. Secara individu, penampilan King pada musim debutnya dinilai menjanjikan sehingga ia dapat kontrak baru dari Leicester di awal musim 2008-09. Ia juga menandai musim 2007-08 dengan keberhasilan mencetak gol perdana buat tim inti Leicester.

King lantas unjuk kemampuan pada musim 2008-09. Sepanjang musim di liga ia mencetak sembilan gol dari 45 penampilan untuk membantu Leicester menjuarai League One 2008-09. Secara individu, King melengkapi pencapaian musim itu dengan predikat Pemain Muda Terbaik Leicester. Ia juga dinominasikan atas penghargaan pemain terbaik pilihan sesama pemain dan pemain terbaik sepanjang musim walaupun kalah dari dua rekan setimnya sendiri.

Petualangan King dengan Leicester berlanjut di Championship. Penghargaan-penghargaan pemain terbaik kembali mampir ke kaki King pada musim 2009-10 dan 2010-11, walaupun itu belum disertai keberhasilan membantu timnya meraih promosi. Barulah pada 2013-14 momen itu datang.

Di musim tersebut King sebenarnya harus rela sedikit menepi dari tempatnya di lini tengah karena performa oke Danny Drinkwater dan Matty James. Tapi ia tetap mampu membuat empat gol Championship, salah satunya saat berimbang 2-2 dengan Wigan Athletic pada 1 April 2014--ini merupakan golnya yang ke-54 buat Leicester, membuatnya saat itu menjadi pemain tengah tersubur klub tersebut. Suka cita kian lengkap karena Leicester juara Championship, menghadirkan titel liga di Inggris nomor dua untuk King.

King lalu melakoni debutnya di Premier League pada partai pembuka lawan Everton tanggal 16 Agustus 2014. Performa di awal musim 2014-15 pada prosesnya membuat King diganjar kontrak baru berdurasi empat tahun pada 29 Oktober. Kendatipun Leicester kemudian harus berjibaku mengamankan diri di Premier League, dan sempat menjadi juru kunci secara beruntun dari Pekan 13-31, musim ini menghadirkan momen spesial lain buat King. Pada 30 April 2015 ia menjebol gawang Chelsea yang punya kisah masa lalu dengannya--pun begitu, Leicester kalah 1-3 dari Chelsea.

Kedatangan Claudio Ranieri di awal musim 2015-16 kemudian menghadirkan episode anyar karier King di Leicester. Seperti diketahui Leicester kini memuncaki klasemen Premier League dengan keunggulan lima angka, saat musim menyisakan tujuh pertandingan lagi. Peluang menambah koleksi medali juara di liga Inggris pun ada di depan mata.

"Saya masih ingat main tandang di Stockport. Itu merupakan laga kedua musim di League One dan kami main 0-0, Matt Oakley melepaskan tembakan di menit-menit akhir, bola menghantam mistar, lalu mental masuk ke sungai di belakang stadion. Pada akhirnya kami dapat promosi tahun itu dan sisanya, seperti yang biasa dikatakan, sudah jadi sejarah," kenang King di BBC.

"Masih ada 21 poin lagi untuk dikejar musim ini. (Jika sukses) Akan jadi sebuah kisah bagus untuk semua orang, tapi kami tidak mau memikirkan itu. Kami cuma berkonsentrasi pada sepakbola kami," tuturnya.

Satu lagi catatan menarik terkait King terkait usia dan masa baktinya untuk Leicester. Menurut riset dari CIES Football Observatory per 7 Maret 2016, King masuk jajaran elite pemain-pemain aktif di atas 27 tahun dengan loyalitas tinggi, alias masih tetap setia bertahan dengan satu klub sepanjang kariernya. Pemain yang punya 291 penampilan buat Leicester itu di antaranya bergabung dengan nama-nama top macam trio Barcelona Andres Iniesta, Lionel Messi, dan Sergio Busquets, dan Francesco Totti dari AS Roma. Daftar itu sendiri cuma berisikan 29 pemain di penjuru Eropa. Di Inggris cuma ada dua nama dan King adalah salah satunya.


Bonus Referal 1% (Menang atau Kalah Tetap Dapat) Seumur Hidup
Promo Bonus 100% Deposit New Member Sporstbook
Promo Full Rollingan 0.7% CASINO
Promo Cashback 5 - 10 % Sporstbook
Mari bergabung bersama kami di rajavip.com
Untuk Informasi Selanjutnya silahkan menghubungi CS 24 jam kami
Yahoo Messenger : cs.rajavip@yahoo.com
Blackberry Messenger : 25A9E0D4
Livechat : Tersedia di website kami di www.rajavip.com
Via Hp : wap.rajavip.com

0 komentar :

Posting Komentar