Selama di Brasil, penampilan Argentina memang bergantung pada Messi. Hal itu tampak dalam tiga laga awal di fase grup.
Messi bermain cemerlang, hingga Argentina pun selalu menang saat berhadapan dengan Bosnia dan Herzegovina, Iran, dan juga Nigeria.
Meski moncer saat fase grup, Messi lalu mulai melempem saat babak knockout. Kendati demikian, Argentina mampu lolos hingga babak final.
Ketergantungan Argentina pada Massi lantas tampak dalam pertandingan semifinal melawan Belanda, serta babak final melawan Die Mannschaft. Tim 'Tango' kebingungan setelah Messi dimatikan.
Pada prosesnya, Argentina cuma bisa meraih gelar runner-up usai kalah dari Jerman. Dan Messi malah dinobatkan sebagi peraih bola emas.
Atas anugerah yang diterima Messi itu lalu muncul perdebatan. Eks striker Argentina, Mario Kempes, juga menilai bahwa penampilan Messi di bawah standar.
"Saya pikir bahwa Messi tidak bermain dalam standar tertinggi selama Piala Dunia," kata Kempes di Radio America yang dilansir oleh Football Espana.
"Dia mungkin mencetak empat gol di beberapa pertandingan awal, tapi saya tak percaya dia sudah menunjukkan bahwa dirinya meruakan pemain terbaik dunia di akhir turnamen."
"Argentina butuh Messi seperti ikan perlu air, tapi dia membutuhkan lebih banyak keterlibatan. Kami tak bisa memaksimalkan otak sepakbolanya."
"Fokus utama kami, merupakan pertahanan, mengakhirinya dengan sebuah serangan. Dunia serasa jungkir balik," imbuhnya.
0 komentar :
Posting Komentar